Selasa, 03 Juli 2012

Kiat Khusyu’ dalam Sholat

H. Akmal Abdul Munir, Lc., MA: Sholat adalah Ibadah yang sangat penting dalam Islam. Bahkan Sholat Lima Waktu adalah rukun Islam yang kedua. Sholat adalah tiang agama dan merupakan ibadah yang pertama kali dihisab di hari kiamat. Sholat menentukan kwalitas amalan yang lain, jika sholat baik, maka kemungkinan besar amalan yang lain juga baik, dan jika nilai sholat merah, maka kemungkinan besar amalan lainnya juga merah. Mengingat begitu pentingnya peran sholat dalam Islam, maka sewajarnyalah seorang muslim memberikan perhatian yang besar tehadap amalan ini. Di antara yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana sholat yang didirikan itu dalam keadaan khusyu`, karena khusyu` adalah standar penting yang menentukan kwalitas ibadah sholat. Dalam tulisan ini penulis mengajak pembaca untuk meningkatkan usaha untuk mencapai kekhusyukan dalam sholat. Banyak dalil yang memotivasi kita untuk khusyu` dalam sholat, di antaranya adalah dalam surat Al-Mukminun: 1-2, yang artinya: “Sesungguhnya beruntung orang yang beriman, yaitu orang yang khusyu` dalam sholatnya”. Dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa khusyu` dalam sholat merupakan satu di antara kriteria orang muflihun (beruntung/sukses dunia akhirat). Ada beberapa urgensi khusyu` dalam sholat, diantaranya adalah: 1. Khusyu` dalam sholat menjadi cermin seorang hamba di luar sholat. Khusyu` dalam sholat adalah ketundukan hati dalam zikir dan konsentrasi hati untuk taat yang dari situ nata’ij (hasil-hasil) ia peroleh di luar sholat.Oleh karena itu, Allah SWT memberi jaminan kebahagiaan bagi mukmin yang khusyu` dalam sholatnya. Mendirikan sholat yang benar dan khusyu` menjadi kendali diri sehingga jauh dari tindakan keji dan munkar. Allah SWT berfirman: “Tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah tindakan keji dan munkar.” (Al-Ankabut: 45). Sebaliknya, orang yang melaksanakan sholat sekedar menunaikan kewajiban atas dirinya dan tidak memperhatikan kwalitas sholatnya. “Celakalah orang yang sholat, yaitu orang lalai dari sholatnya” (Al-Maun:4-5). Sholat yang yang tidak khusyu` merupakan ciri sholat orang munafik, seperti firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah, padahal Allah (balas) menipu mereka. Jika berdiri untuk sholat, mereka berdiri malas-malasan. Mereka memamerkan ibadahnya kepada banyak orang dan tidak mengingat Allah, kecuali sangat sedikit.” (An-Nisa`: 142). 2. Meninggalkan khusyu` merupakan bencana bagi seorang muslim. Hilangnya khusyu` dalam sholat adalah musibah besar bagi seorang mukmin karena akan memberi pengaruh buruk bagi pelaksanaan agamanya. Rasulullah SAW berlindung kepada Allah SWT, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu`, jiwa yang tidak puas, mata yang tidak menangis, dan doa yang tidak dikabulkan.” 3. Khusyu` adalah puncak mujahadah seorang mukmin. Khusyu` adalah puncak mujahadah dalam beribadah dan hanya dimiliki oleh mukmin yang selalu bersungguh-sungguh dalam muraqabatullah. Khusyu` bersumber dari dalam hati yang memiliki iman yang kuat dan sehat. Khusyu` tidak dapat dibuat-buat atau direkayasa orang yang imannya lemah. Pernah ada seorang laki-laki berpura-pura sholat dengan khusyu` dihadapan Umar bin Khattab ra dan ditegurnya, “Hai pemilik leher! Angkatlah lehermu! Khusyu` itu tidak berada di leher tetapi di hati”. Abu Darda’ meriwayatkan dari Nabi SAW: “Hal pertama yang diangkat dari umat ini adalah khusyu`, sampai-sampai kamu tidak menemukan seorang pun yang khusyu`”. (H.R. Imam Thabrani). Abu Abdullah Al-Asy`ari ra meriwayatkan, Rasulullah SAW melihat seseorang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Rasulullah SAW bersabda, “Jika orang ini mati dalam keadaan seperti itu tentu ia mati diluar agama Muhammad.” Beliaupun bersabda: “Perumpamaan orang yang tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya bagai orang lapar, lalu ia makan satu atau dua biji kurma, ia tetap tidak merasa kenyang sedikit pun.” (H.R. Imam Thabrani, Imam Abu Ya`la dan Imam Khuzaimah). Ibnu Abbas ra mengatakan: “Kamu tidak mendapatkan apa-apa dari shalatmu selain yang kamu mengerti darinya. Dua rakaat sederhana yang penuh penghayatan lebih baik daripada qiyamullail tapi hatinya lalai.” Hudzaifah ra berkata: “Hati-hatilah kalian terhadap kekhusyu`an munafik.” Ada yang bertanya: “Apa yang dimaksud dengan kekhusyu`an munafik itu?.” Ia menjawab: “Orang kamu lihat jasadnya khusyu`, tetapi hatinya tidak khusyu`.” Said bin Musayyib melihat seseorang yang main-main dalam shalatnya, lalu berkata: “Jika hati orang ini khusyu`, tentu raganya juga khusyu`.” Kiat-kiat Khusyu` Dalam Sholat: Untuk mencapai sholat khusyu` perlu beberapa persiapan yang perlu dilakukan, ada persiapan secara bathin dan ada pula persiapan secara lahiriah. Adapun persiapan secara bathin adalah: 1. Menghadirkan hati dalam sholat sejak mulai hingga akhir. 2. Berusaha memahami dan tadabbur (menghayati) ayat dan doa yang dibaca sehingga timbul respons positif secara lansung. Contoh respons yang diharapkan adalah : Ketika membaca ayat yang mengandung perintah, bertekad untuk melaksanakannya. Ketika membaca ayat yang mengandung larangan , bertekad untuk menjauhi. Ketika membaca ayat yang mengandung ancaman, muncul rasa takut dan berlindung kepada Allah SWT. Ketika membaca ayat yang mengandung kabar gembira, muncul harapan dan memohon kepada Allah SWT. Ketika membaca ayat yang mengandung pertanyaan, memberi jawaban yang tepat. Ketika membaca ayat yang mengandung nasehat, mengambil pelajaran. Ketika membaca ayat yang mengandung nikmat, bersyukur dan bertahmid. Ketika membaca ayat yang menjelaskan peristiwa yang bersejarah, mengambil ibrah dan pelajarannya. 3. Merasakan haibah (keagungan) Allah SWT ketika berada dihadapan-Nya, terutama saat sujud. Rasulullah SAW mengatakan: “Sedekat-dekat seorang hamba dengan Tuhan-Nya adalah ketika bersujud. Perbanyaklah doa.” (HR. Imam Muslim) 4. Menggabungkan rasa raja’ (harap) dan khauf (takut) dalam kehidupan sehari-hari. 5. Merasakan haya’ (malu) kepada Allah SWT dengan sebenar-benar haya’. Adapun persiapan secara zhahir adalah: 1. Menjauhi yang haram dan maksiat, dan banyak bertobat kepada Allah SWT. 2. Memperhatikan dan menunggu-nunggu waktu sholat. 3. Berwudhu’ dengan sempurna sebelum datangnya waktu sholat. 4. Berjalan ke masjid dengan tenang sambil membaca zikir dan doa. 5. Menempatkan diri pada shaf depan. 6. Melakukan shalat sunat sebelum shalat wajib. 7. Shalat dengan menjaga sunnahnya dan menghindari makruhnya. Marilah kita mencoba dan berusaha menggapai sholat khusyu` dengan mengusahakan kiat-kiat yang disebutkan di atas. Semoga kita dapat menikmati sholat kita dan sholat itu dapat memberikan pengaruh positif dalam kehidupan kita di dunia dan menjadi amalan andalan kita di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar